SEPUTAR INFO



"Tomcat" Takut Sinar Matahari




 
Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) Agung Laksono mengatakan serangga "tomcat" atau kumbang rove yang memiliki racun penyebab luka pada kulit manusia, takut pada sinar matahari. 
"Tomcat takut pada sinar matahari meskipun dia suka pada cahaya lampu," kata Agung Laksono di Jakarta, Kamis. 
Untuk itu, Agung meminta masyarakat mewaspadai tomcat di daerah yang lembab dan tidak terpapar sinar matahari. 
"Masyarakat sendiri diimbau untuk kerap menutup pintu dan bila ada jendela diberi kasa nyamuk untuk mencegah kumbang itu masuk," katanya. 
Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk tidur menggunakan kelambu jika di daerahnya tengah mewabah serangan kumbang tersebut. 

Agung mengatakan, Kementerian Kesehatan dan Kementerian Pertanian telah melakukan koordinasi untuk menanggulangi serangan tomcat. 
"Salah satu upaya penanggulangan adalah penyemprotan insektisida dan sosialisasi kepada masyarakat," katanya. 
Masyarakat, tambah Agung harus menjaga kebersihan rumah dan lingkungan terutama tanaman yang tidak terawat yang ada di sekitar rumah karena bisa menjadi tempat kumbang Paederus. 
Selain itu, masyarakat juga dilarang menggosok kulit atau mata bila bersentuhan dengan kumbang tomcat. 
"Bila kumbang ini berada di kulit kita, singkirkan dengan hati-hati, dengan meniup atau mengunakan kertas untuk mengambil kumbang," katanya. 
Selain itu, dia juga mengimbau untuk segera beri air mengalir beserta sabun pada kulit yang bersentuhan dengan serangga itu. (rr)
Sumber : http://id.berita.yahoo.com/tomcat-takut-sinar-matahari-034431551.html




Keanehan Planet Merkurius Versi NASA

 




REPUBLIKA.CO.ID, Para ilmuwan badan antariksa Amerika NASA mengatakan informasi baru yang diperoleh dari pesawat antariksa Messenger yang mengorbit planet Merkurius mengungkapkan bahwa Merkurius yang kecil itu – planet terkecil dan terdekat ke matahari dalam tata surya kita – lebih aneh daripada yang mereka bayangkan semula.
Pesawat penyelidik tak berawak NASA itu telah menyelesaikan misi semula satu tahun di orbit Merkurius pekan lalu. Dalam misi itu, Messenger memperoleh hampir 100 ribu gambar dan data terekam yang telah digunakan para ilmuwan untuk memperoleh berbagai temuan yang mengherankan mengenai bagian-dalam dan permukaan Merkurius, serta medan magnitnya.
Ilmuwan mengatakan Merkurius mempunyai inti yang berlapis-lapis dan besar yang diluar dugaan dan unik dalam tata-surya. Planet itu tampaknya tetap mempunyai geologi yang aktif dalam masa yang lama perkembangannya, walaupun planet itu hanya sedikit lebih besar daripada Bulan kita.
Para peneliti mengatakan model yang tepat gravitas Merkurius dan topografinya membantu mereka untuk mengetahui apa yang mereka yakini onggokan-onggokan air yang beku dekat kutub yang gelap secara permanen.
Persis seperti es, onggokan itu memantulkan radar, yang membuatnya tampak seperti tempat-tempat cerah. Tetapi, para ilmuwan menekankan hipotesa mereka bahwa tempat-tempat cerah itu onggokan es yang sebagian besar berupa air-beku belum dibuktikan.
Tim NASA mengatakan mereka mempunyai harapan yang kuat mereka akan memecahkan misteri ini, dan banyak lainnya, sementara pesawat antariksa Messenger memasuki tahun kedua pengamatannya dari orbit yang mengitari Merkurius.

No comments:

Post a Comment