Friday, 9 March 2012


Nested PCR
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

http://bits.wikimedia.org/skins-1.18/common/images/magnify-clip.png
Reaksi PCR
Nested PCR adalah suatu teknik perbanyakan (replikasi) sampel DNA menggunakan bantuan enzim DNA polymerase yang menggunakan dua pasang primer untuk mengamplifikasi fragmen Pasangan primer yang pertama akan mengamplifikasi fragmen yang cara kerjanya mirip dengan PCR pada umumnya. Sedangkan, pasangan primer yang kedua biasanya disebut nested primers (sepasang primer tersebut terletak di dalam fragmen pertama) yang berikatan di dalam fragmen produk PCR yang pertama untuk memungkinkan terjadinya amplifikasi produk PCR yang kedua dimana hasilnya lebih pendek dari yang pertama.[1] Dengan menggunakan nested PCR, jika ada fragmen yang salah diamplifikasi maka kemungkinan bagian tersebut diamplifikasi untuk kedua kalinya oleh primer yang kedua sangat rendah. Dengan demikian, nested PCR adalah PCR yang sangat spesifik dalam melakukan amplifikasi.
Perbedaan Nested PCR dengan PCR biasa
Nested PCR merupakan variasi dari reaksi polymerase chain reaction biasa (PCR).Nested PCR dan PCR biasa keduanya berguna untuk memperbanyak fragmen DNA tertentu dalam jumlah banyak. Pada nested PCR digunakan 2 pasang primer sedangkan pada PCR biasa hanya menggunakan 1 pasang primer. Oleh karena itu, hasil fragmen DNA dari nested PCR lebih spesifik (lebih pendek) dibandingkan dengan PCR biasa. Waktu yang diperlukan dalam reaksi nested PCR lebih lama daripada PCR biasa karena pada nested PCR dilakukan 2 kali reaksi PCR sedangkan pada PCR biasa hanya 1 kali reaksi PCR. Selain itu, keuntungan nested PCR adalah meminimalkan kesalahan amplifikasi gen dengan menggunakan 2 pasang primer.
Mekanisme kerja
Secara umum, PCR adalah suatu proses perbanyakan DNA secara in vitro melalui beberapa tahap, yaitu denaturasi, penempelan primer, dan pemanjangan. Prinsip kerja nested PCR tidak jauh berbeda dengan PCR biasa, namun nested PCR akan bekerja menggunakan dua pasang primer untuk mengamplifikasi fragmen DNA spesifik melalui dua proses PCR secara terpisah. Pertama-tama DNA mengalami denaturasi lalu memasuki fase penempelan, di mana sepasang primer pertama melekat di kedua utas tunggal DNA dan mengamplifikasi DNA di antara kedua primer tersebut dan terbentuklah produk PCR pertama. Kemudian produk PCR pertama tersebut dijalankan pada proses PCR kedua di mana pasangan primer kedua (nested primer) akan mengenali sekuen DNA spesifik yang berada di dalam fragmen produk PCR pertama dan memulai amplifikasi bagian di antara kedua primer tersebut. Hasilnya adalah sekuens DNA yang lebih pendek daripada sekuens DNA hasil PCR pertama.
Aplikasi
Nested PCR memiliki aplikasi yang luas dalam bidang kesehatan dan identifikasi parasit. Karena nested PCR memiliki sensitivitas dan spesifitas yang lebih tinggi dibanding PCR biasa, maka hasil yang didapat akan lebih akurat. Keakuratan nested PCR karena daerah yang diinginkan akan diamplifikasi dua kali, dengan dua set primer. Beberapa contoh aplikasinya antara lain adalah dalam mendiagnosis penyakit Extrapulmonary tuberculosis yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis, deteksi Taenia solium pada penyakit taeniasis, dan diagnosis leptospirosis
Diagnosis penyakit Extrapulmonary tuberculosis sebenarnya bisa saja menggunakan PCR biasa, namun PCR biasa tidak memiliki sensitifitas dan reabilitas setinggi nested PCR untuk mendiagnosis dengan akurat. Kekurangan PCR ini berhubungan dengan kondisi pengambilan sampel yang heterogen, adanya faktor yang memengaruhi amplifikasi, dan hilangnya patogen selama proses. Berhubungan dengan hal tersebut, maka disimpulkan bahwa PCR yang biasa digunakan tidak memiliki sensitifitas dan reabilitas yang tinggi. Tes ini didasarkan pada amplifikasi fragmen 986
Keunggulan lain nested PCR adalah proses yang tidak memakan banyak waktu dibandingkan dengan proses lainnya, seperti teknik kultur biasa. Pada diagnosis penyakit Extrapulmonary tuberculosis ini, dibandingkan efektivitas antara teknik nested PCR yang menargetkan gen MPB64 dari Mycobacterium tuberculosis dan teknik kultur pada media Lowenstein Jensen (LJ) medium. Percobaan ini melibatkan 400 sampel klinis yang diduga sakit extrapulmonary tuberculosis dan 30 spesimen kontrol non tuberculosis yang kemudian dikultur dan dideteksi dengan nested PCR. Pada perbandingan hasil antara teknik kultur pada media LJ dengan nested PCR, hasil dari teknik kultur pada media LJ dari 400 spesimen klinis hanya 16 spesimen yang menunjukkan hasil positif. Pada hasil dari nested PCR, dari 400 spesimen klinis terdapat 141 hasil positif (35.2 %).Sedangkan, pada spesimen kontrol hasilnya negatif dengan nested PCR.\ Pada percobaan ini dapat dilihat bahwa nested PCR memiliki keakuratan dan sensitivitas yang tinggi, serta tidak memakan waktu, terlebih dibandingkan dengan metode kultur konvensional.

USAHA DAN ENERGI




Usaha
Dalam fisika, usaha merupakan proses perubahan Energi dan usaha ini selalu dihubungkan dengan gaya (F) yang menyebabkan perpindahan (s) suatu benda. Dengan kata lain, bila ada gaya yang menyebabkan perpindahan suatu benda, maka dikatakan gaya tersebut melakukan usaha terhadap benda.
Usaha yang dilakukan oleh gaya konstan adalah hasil kali skalar vektor gaya dan vektor perpindahan benda, hasil kali komponen gaya dalam arah gerakan dan besar perpindahan titik tangkap gaya tersebut :
W=F cos θ Δx = Fx Δx
dengan θ adalah sudut antara vektor gaya dan vektor perpindahan benda.
Energi
Energi sering juga disebut dengan tenaga. Dalam kehidupan sehari-hari energi dihubungkan dengan gerak, misal orang yang energik artinya orang yang selalu bergerak tidak pernah diam. Energi dihubungkan juga dengan kerja. Jadi Energi didefinisikan sebagai kemampuan untuk melakukan kerja.
Dalam Fisika energi dihubungkan dengan gerak, yaitu kemapuan untuk melakukan kerja mekanik. Energi dialam adalah besaran yang kekal, dengan sifat-sifat sebagai berikut :
1. Transformasi energi : energi dapat diubah menjadi energi bentuk lain, tidak dapat hilang misal energi pembakaran berubah menjadi energi penggerak mesin
2. Transfer energi : energi dapat dipindahkan dari suatu benda kebenda lain atau dari sistem ke sistem lain, misal kita memasak air, energi dari api pindah ke air menjadi energi panas, energi panas atau kalor dipindah lagi keuap menjadi energi uap
3. Kerja : energi dapat dipindah ke sistem lain melalui gaya yang menyebabkan pergeseran, yaitu kerja mekanik
4. Energi tidak dapat dibentuk dari nol dan tidak dapat dimusnahkan
energiangin
Sumber-sumber energi yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari misalnya: energi minyak bumi, energi batubara, energi air terjun, energi angin, energi nuklir dan energi kimia. Bagi tubuh manusia energi didapatkan dari nutrisi makanan. Satuan energi dalam standar internasional adalah Joule. Berkaitan dengan energi nutrisi biasanya digunakan kalori atau Kilokalori (Kkal), dimana 4,2 Joule setara dengan 1 kalori.

Macam-Macam Energi
Terdapat banyak definisi jenis energi, tetapi yang paling sering dibahas dalam sistem gerak adalah energi kinerik dan energi potensial. Energi didasarkan bentuk konversinya sangat banyak, antara lain: energi kimia, energi listrik, energi cahaya, energi bunyi, energi mekanik dan lain-lain….
Energi Kinetik
Sebuah benda yang bermassa m dan bergerak dengan laju v, mempunyai energi kinetik sebesar Ek dengan kata lain , energi kinetik suatu benda adalah energi yang dipunyai benda yang bergerak. Berarti setiap benda yang bergerak, mempunyai energi kinetik Ek, secara matematis, energi kinetik dapat ditulis sebagai:
Ek = 1/2 mv^2
Dimana
m = massa benda (kg)
v = laju benda (m/s)
Ek = energi kinetik (joule)
Energi Potensial
Energi potensial adalah energi yang dimiliki akibat kedudukan benda tersebut terhadap bidang acuannya. Sedangkan yang dimaksud dengan bidang acuan adalah bidang yang diambil sebagai acuan tempat benda mempunyai energi potensial sama dengan nol. Sebagai contoh dari energi potensial, adalah energi pegas yang diregangkan, energi karet ketapel, energi air terjun.
Perumusan energi potensial, secara matematis dapat ditulis
Ep = m g h
Dimana :
m = massa benda (kg)
g = percepatan gravitasi (m/s 2 )
h = ketinggian dari muka bumi (m)
Ep = energi potensial (joule)
Tubuh kita yang berkedudukan h meter dari tanah/lantai memiliki Energi Potensial terhadap tanah. Dalam hal ini, bidang lantai dianggap sebagai bidang acuan.




SUMBER ENERGI TUBUH MANUSIA
energi kaloriManusia dalam melakukan kegiatan/aktivitas setiap hari membutuhkan energi, baik untuk bergerak maupun untuk bekerja. Kemampuan tubuh manusia untuk melangsungkan kegiatannya dipengaruhi oleh struktur fisiknya. Tubuh manusia terdiri dari struktur tulang, otot, syaraf, dan proses metabolisme.
tulangRangkah tubuh manusia disusun dari 206 tulang yang berfungsi untuk melindungi dan melaksanakan kegiatan fisiknya, dimana tulang-tulang tersebut dihubungkan dengan sendi-sendi otot yang dapat berkontraksi.
tubuh00Otot-otot ini berfungsi mengubah energi kimia menjadi energi mekanik, dimana kegiatannya dikontrol oleh sistem syaraf sehingga dapat bekerja secara optimal. Hasil dari proses metabolisme yang terjadi di otot, berupa kumpulan proses kimia yang mengubah bahan makanan menjadi dua bentuk, yaitu energi mekanik dan energi panas. Proses dari pengubahan makanan dan air menjadi bentuk energi.
Tubuh manusia disusun dari 100 triliun sel dan mempunyai sifat dasar tertentu yang sama. Setiap sel digabung oleh struktur penyokong intrasel, dan secara khusus beradaptasi untuk melakukan fungsi tertentu. Dari total sel yang ada tersebut, 25 triliun sel merupakan sel darah merah yang mempunyai fungsi sebagai alat tranportasi bahan makanan dan oksigen di dalam tubuh dan membawa karbon dioksida menuju paru-paru untuk dikeluarkan. Disamping itu, hampir semua sel juga mempunyai kemampuan untuk berkembang biak, walaupun sel-sel tertentu rusak karena suatu sebab, sel-sel yang tersisa dari jenisnya akan membelah diri secara kontinyu sampai jumlah yang sesuai/membentuk seperti semula. Semua sel menggunakan oksigen sebagai salah satu zat utama untuk membentuk energi, dimana mekanisme umum perubahan zat gizi menjadi energi di semua sel pada dasarnya sama.
Bahan makanan yang berupa karbohidrat, lemak, dan protein yang dioksidasi akan menghasilkan energi. Energi dari karbohidrat, lemak, dan protein semuanya digunakan untuk membentuk sejumlah besar Adenosine TriPosphate (ATP), dan selanjutnya ATP tersebut digunakan sebagai sumber energi bagi banyak fungsi sel. Bila ATP di urai secara kimia sehingga menjadi Adenosine DiPosphate (ADP) akan menghasilkan energi sebesar 8 kkal/mol, dan cukup untuk berlangsungnya hampir semau langkah reaksi kimia dalam tubuh. Beberapa reaksi kimia yang memerlukan energi ATP hanya menggunakan beberapa ratus kalori dari 8 kkal yang tersedia, sehingga sisa energi ini hilang dalam bentuk panas. Beberapa fungsi utama ATP sebagai sumber energi adalah untuk mensintesis komponen sel yang penting, kontraksi otot, dan transport aktif untuk melintasi membran sel.
Bila dilihat secara persentase, energi yang menjadi panas sebesar 60% selama pembentukan ATP, kemudian lebih banyak lagi energi yang menjadi panas sewaktu dipindahkan dari ATP ke sistem fungsional sel. Sehingga hanya 25% dari seluruh energi dari makanan yang digunakan oleh sistem fungsional sel.
Dan walaupun demikian, sebagian besar energi ini juga menjadi panas karena:
• Energi untuk sistesis protein dan unsur-unsur pertumbuhan lain. Bila protein disintesis menyebabkan banyak ATP digunakan untuk membentuk ikatan peptida dan ia menyimpan energi dalam rantai ini, terdapat pertukaran protein secara terus-menerus, sebagian didegradasi dan sementara protein lainnya dibentuk. Energi yang disimpan dalam ikatan peptida dikeluarkan dalam bentuk panas ke dalam tubuh.
• Energi untuk aktivitas otot. Sebagian besar energi ini dengan mudah melawan viskositas otot itu sendiri atau jaringan sekelilingnya sehingga anggota badan dapat bergerak. Pergerakan liat ini menyebabkan gesekan dalam jaringan akan menimbulkan panas.
• Energi untuk jantung memompa darah. Darah merenggangkan sistem arteri sehingga menyebabkan reservoar energi potensial. Pada saat darah mengalir melalui pembuluh darah kapiler, gesekan dari lapisan darah yang mengalir satu sama lain terhadap dinding pembuluh mengubah energi ini menjadi panas.
Oleh karena itu, dapat dikatakan semua energi yang digunakan oleh tubuh diubah menjadi panas, kecuali di otot yang digunakan untuk melakukan beberapa bentuk kerja di luar tubuh.
sumber : http://alifis.wordpress.com/2009/10/29/seri-fisika-kesehatan__usaha-energi/

Wednesday, 7 March 2012

PENGANTAR FISIOLOGI, HOMEOSTATIS ,  DAN DASAR BIOLISTRIK. 
OLEH KUNTARTI S.Kp
Menjelaskan konsep konsep fisika dalam kesehatan.
bisa dilihat di 
http://xa.yimg.com/kq/groups/9534928/426040831/name/f6d6fe8a2812286b524b243cb773f7b494034b6b.pdf
BIOLISTRIK
Kelistrikan dan Kemagnetan di Dalam Tubuh Manusia
(Sel-Sel Syaraf dan Sel Otot Jantung)




Manusia tidak bisa melihat, merasa, mencium atau menyadari  keberadaan listrik dengan inderanya, baik untuk muatan maupun untuk  medan listriknya. Baru pada akhir abad 18 hal-hal mengenai listrik diteliti.

Historis…Yunani Kuno : Batu amber digosok dapat
menarik benda kecil seperti jerami atau bulu (kata listrik dari bahasa
yunani, electron = amber)
Gilbert, 1600, dokter istana Inggris –> electric (membedakannya dgn
gejala kemagnetan)
Du Fay, 1700, tolak menolak – tarik menarik –> resinous (-), vitreous (+)
Franklin, ilmuwan USA membagi muatan listrik atas dua: positif dan 
negatif. Jika gelas dengan sutera digosokkan, maka gelas akan bermuatan positif dan sutera akan bermuatan negatif . Luigi Galvani,1786, periode hujan badai: Menyentuh otot tungkai seekor  katak dengan metal, teramati otot berkontraksi. Aliran listrik akibat badai  merambat melalui saraf katak sehingga otot2nya berkontraksi. Kemudian hari : Impuls dalam sistem syaraf terdiri dari ion-ion yang  mengalir sepanjang sel syaraf, analog dengan aliran elektron dalam  konduktor. Millikan, 1869 – 1953, mencari harga muatan paling kecil, percobaan tetes  minyak Millikan Muatan elektron e = 1,6 10-19 C




Bagaimana Kelistrikan & Kemagnetan di bidang Medis ??




Sistem saraf Pusat :
otak, medulla spinalis & saraf perifer.
Saraf perifer –> serat saraf yg mengirim informasi sensoris ke otak/medulla  spinalis. (disebut saraf afferent)

1. Saraf Efferent : serat saraf menghantarkan informasi dari otak/medulla  spinalis ke otot dan kelenjar
2.  Sistem syaraf Otonom : Serat saraf ini mengatur aktivitas alat-alat  dalam (visceral) yang dalam keadaan normal di luar kesadaran dan control  volunter,misalnya jantung & sirkulasi, usus/pencernaan,kelenjar-kelenjar,  berkeringat dan ukuran pupil Sistem saraf otonom terdiri dari system saraf simpatis dan parasimpatis


Struktur dasar sistem saraf & neuron/sel saraf.
Fungsi: menerima, interpretasi dan menghantarkan aliran listrik.
untuk selanjutnya bisa dilihat  di alamat http://akpertolitoli.com/files/upload/BIOLISTRIK.pdf








Hal terindah dalam hidup ini adalah ketika kita merasakan kebahagiaan, ketika kita mempunyai uang yang banyak, kekayaan yang melimpah, makan cukup, tidur enak dan sebagainya.
namun kita sejenak akan melupakan hal yang sangat penting yaitu SEHAT, Sehat merupakan hal yang didambakan setiap orang di dunia ini.