KARAKTERISTIK AIR
DI BUMI
Air menutupi sekitar
70 % permukaan bumi dengan jumlah sekitar 1.368 juta km3(Angel &
Wolseley, 1992). Air di bumi terdapat dalam berbagai bentuk, misalnya: uap air,
es, cairan dan salju. Air tawar terutama
terdapat di sungai, danau, air tanah (ground water) dan gunung es (glacier).
Semua air di daratan dihubungkan dengan laut dan atmosfer melalui siklus
hidrologiyang berlangsung secara kontinyu.
A.
SIKLUS HIDROLOGI
Air
merupakan salah satu senyawa kimia yang terdapat di alam secara berlimpah-
limpah. Namun ketersediaan air yang memenuhi syarat bagi keperluan manusia
relative sedikit karena dibatasi oleh berbagai faktor.
Tabel 1: Distribusi Air di Bumi
Lokasi
|
Volume
( x 103 km3)
|
Prosentase
( % )
|
1.
Laut
|
1.320.000
-1.370.000
|
97,3
|
2.
Air Tawar
a.Gununges (glacier)
b.
Uap air di atmosfer
c.
Air tanah sampai
kedalaman
4000 m
d.
Uap air di tanah
e. Sungai
f. Danau asin
g. Danau air tawar
|
24.000
-29.000
13-14
4.000
-8.000
60
-80
1,2
104
125
|
2,1
0,001
0.6
0,006
0,00009
0,007
0,009
|
Sumber:
Jeffries and Mills, 1996
Dari Tabel 1. di atas
menunjukkan bahwa lebih dari 97 % air di muka bumi merupakan air laut yang
tidak dapat digunakan oleh manusia secara langsung. Dari 3 % air yang tersisa,
2 % di antaranya tersimpan sebagai gunung es (glacier) di kutub dan berupa uap
air, sehingga tidak dapat dimanfaatkan secara langsung. Air yang benar-benar tersedia bagi keperluan
manusia hanya 0,62 %, meliputi air yang terdapat di danau, sungai dan air
tanah. Jika ditinjau dari segi kualitas airnya, yang memadai atau memenuhi
kualitas untuk dikonsumsi manusia hanya 0,003 % dari seluruh air yang ada. Air
tawar yang tersedia selalu mengalami siklus hidrologi, lama waktu pergantian
air (siklus air): Pergantian total
(replacement) air sungai berlangsung sekitar 18 -20 tahun, Pergantian uap air yang terdapat di atmosfer
berlangsung sekitar 12 hari Pergantian
air tanah dalam ( deep groundwater) membutuhkan waktu ratusan tahun (Miller,
1992).
Mekanisme
Siklus Hidrologi
Siklus hidrologi air tergantung pada: (a)
proses evaporasi ; ( b) presipitasi Tahap – tahap prose sikus hidrologi:
1.
Air
yang terdapat di permukaan bumi berubah menjadi uap air di atmosfer melalui
proses evaporasi (penguapan) air sungai, danau dan laut, diserta proses
evapotranspirasi (penguapan melalui tanaman).
2.
Uap
air bergerak ke atas hingga membentuk awan yang dapat berpindah – pindah karena
tiupan angin. Ruang udara yang mendapat akumulasi uap air secara kontinyu akan
menjadi jenuh air.
3.
Oleh pengaruh udara dingin (suhu rendah) pada
lapisanatmosfer, uap air tersebut mengalami sublimasi sehingga butiran -
butiran uap air membesar dan akhirnya jatuh sebagai hujan.
4.
Air
yang jatuh sebagai hujan tidak semuanya mencapai permukaan tanah, sebagain
tertahan oleh vegetasi an bangunan sebagai air intersepsi
5.
Sebagian
air mencapai permukaan tanah akan masuk ke dalam tanah dan menjadi air tanah
melalui prose infiltrasi.
6.
Sebagian
lagi mengalir ke badan air sebagai air permukaan.
7.
Sebelum mencapai jenuh, air masih dapat
diserap oleh tanah
8.
Setelah
mencapai jenuh, air hujan yang jatuh di permukaan akan mengalir sebagai
limpasan permukaan (surface run off)
9.
Air
yang masuk ke dalam tanah akan mencapai akifer. Kuantitas / jumlah air yang
mampu diserap oleh tanah sangat tergantung pada kondisi fisik tanah,
seperti:
·
berat
volume (BV),
·
permeabilitas
tanah ( kemampuan tanah dalam meloloskan air )
·
infiltrasi
:kemampuan tanah dalam menyerap air melalui permukaan
·
porositas
tanah : jumlah ruang pori yang terdapat dalam tanah
·
struktur
tanah: bentuk susunan butir - butir tanah.
http://www.docstoc.com/docs/71301581/KARAKTERISTIK-AIR
No comments:
Post a Comment