Monday, 26 March 2012

FISIKA KUANTUM PENYEMBUHAN PENYAKIT

FISIKA KUANTUM PENYEMBUHAN PENYAKIT


Yunanto Wiji Utomo | A. Wisnubrata | Selasa, 27 Maret 2012 | 05:25 WIB
 
JAKARTA, KOMPAS.com - Tahun lalu, dunia dihebohkan dengan praktek penyembuhan penyakit dengan asap rokok yang dilakukan oleh Gretha Zahar, pakar nuklir dari Lembaga Peluruhan Radikal Bebas di Malang.

Gretha menciptakan "Divine Cigarette" atau mungkin bisa disebut "Rokok Surga". Berbeda dengan rokok biasa yang menyebabkan penyakit, rokok ini justru akan menyembuhkannya.

Rahasia Rokok Surga adalah pada asam amino yang diteteskan atau diolah bersama tembakau. Zat ini akan melepaskan 1 elektron merkuri. Ketika satu elektron lepas, merkuri akan berperilaku seperti emas.

Dikatakan bahwa merkuri dan emas hanya memiliki satu perbedan jumlah elektron. Merkuri memiliki energi cukup besar sehingga mampu menyamar menjadi unsur lain.

Asam amino yang dimiliki Rokok Surga membebaskan radikal bebas. Rokok selanjutnya berperan sebagai media menyembuhkan penyakit degeneratif, seperti jantung, stroke dan kanker.

Penyembuhan Kuantum

Profesor Sutiman Bambang Soemitro, guru besar dari Universitas Brawijaya mengatakan bahwa penyembuhan a la Gretha Zahar memang sulit dipahami tetapi sebenarnya ilmiah.

Menurut Sutiman, penyembuhan yang dilakukan Gretha bisa dipahami jika memandang tubuh sebagai susunan partikel-partikel dimana energi mengalir terus-menerus tanpa henti.

Energi dalam tubuh manusia mengalir dalam bentuk paket atau kuanta, sesuai pendapat Max Planck pada tahun 1900. Aliran energi mengikuti hukum-hukum dalam fisika kuantum.

Dalam kacamata fisika kuantum, tubuh sehat dipandang sebagai raga dengan aliran energi yang lancar. Aliran energi memastikan tubuh mampu melakukan self production dan self regeneration.

"Kalau tubuh sakit, aliran energinya mengalami turbulensi, alirannya berputar-putar di bagian sakit," ungkap Sutiman saat dihubungi Kompas.com beberapa waktu yang lalu.

Turbulensi energi bisa terjadi akibat banyak faktor. Beberapa diantaranya adalah faktor makanan, radikal bebas serta senyawa yang bersifat toksik.

"Kalau kita bisa gangguan aliran energi pada bagian tubuh sakit maka kita bisa mengembalikan tubuh pada keseimbangan. Tubuh akan sehat lagi," jelas Sutiman.

Untuk mengembalikan aliran energi, dibutuhkan sebuah perantara. Sifat perantara harus fleksibel, mampu menerima maupun mendonasikan elektron. Asap memenuhi kriteria tersebut.

"Asap ini seperti hemoglobin. Bisa membawa energi tanpa berubah menjadi radikal. Bisa menjadi donor maupun penerima," terang Sutiman yang sebenarnya berlatar belakang mikrobiologi.

Sifat asap menerangkan cara kerja Rokok Surga. Setelah dibebaskan dari radikal bebas, asap rokok membawa energi menuju bagian sakit, menyembuhkan dengan melancarkan aliran energi.

Asam amino yang ditambahkan pada Rokok Surga, menurut Sutiman, berperan sebagai penyaring. Partikel asap yang masuk ke tubuh harus berukuran nano sehingga bisa bekerja menurut hukum mekanika kuantum.

Bagaimana asap menuju bagian yang sakit? "Dalam kuantum, ini bisa melewati apa saja. Tidak terbatas pada ruang dan waktu. Jadi, tidak harus lewat pembuluh darah, misalnya," jelas Sutiman.

Dalam upaya penyembuhan, terapi dengan asap bisa dipadukan dengan mengkonsumsi makanan yang membantu menetralisir racun. Contohnya adalah putih telur dan kopi.

Sebenarnya, ada banyak media yang bisa digunakan dalam penyembuhan kuantum. Contohnya adalah lewat air yang diminum ataupun dengan meditasi.

"Tapi, asap memiliki kelebihan. Kalau air fluiditasnya kurang karena dia bukan gas. Asap bisa bergerak dengan lebih mudah," papar Sutiman.

Saat ini, Sutiman dan mahasiswanya di Universitas Brawijaya terus mempelajari potensi asap sebagai media penyembuhan. Beberapa penelitian dilakukan, diantaranya tentang perilaku asap.

Pengobatan Masa Depan

Menurut Sutiman, penyembuhan kuantum akan berkembang mendukung praktek pengobatan di masa depan. Penyembuhan kuantum menghidupkan pengobatan tradisional dan mengatasi masalah akses kesehatan.

Salah satu contohnya adalah peluang jamu untuk lebih mendukung pengobatan. Menurut Sutiman, jamu memiliki kelebihan dibandingkan obat kimia.

"Kalau obat kimia hanya satu senyawa diisolasi dan diproduksi. Ini menjadi rentan dosis. Senyawa obat sebenarnya disediakan satu paket seperti pada jamu," jelasnya.

Penyembuhan kuantum juga menyediakan pelayanan kesehatan yang lebih murah.

"Tidak seperti rumah sakit yang membutuhkan biasa jutaan untuk bisa sehat," cetus Sutiman.

SUMBER : http://sains.kompas.com/read/2012/03/27/05254733/Fisika.Kuantum.Penyembuhan.Penyakit

Saturday, 24 March 2012

OBESITAS



Obesitas Pada Anak
PENDAHULUAN
Obesitas merupakan keadaan patologis, yaitu dengan terdapatnya penimbunan lemak yang berlebihan dari yang diperlukan untuk fungsi tubuh yang normal. Tetapi masih banyak pendapat di masyarakat yang mengira bahwa anak yang gemuk adalah sehat.
Sehingga banyak ibu merasa bangga kalau anaknya sangat gemuk, dan disatu pihak ada ibu yang kecewa kalau melihat anaknya tidak segemuk anak tetangganya. Sebenarnya kekecewaan tersebut tidak beralasan, asalkan grafik pertumbuhan anak pada KMS sudah menunjukkan kenaikan yang kontinu setiap bulan sesuai lengkungan grafik pada KMS dan berada* pada pita warna hijau, maka anak tersebut pasti sehat. Lebih-lebih kalau anak itu menunjukkan perkembangan mental yang normal, artinya perkembangan motorik, bahasa, intelektual, emosional dan sosial sesuai dengan umurnya, maka anak tersebut walaupun tidak terlalu gemuk, tetapi secara fisik, sosial maupun mental adalah sehat.

Obesitas atau kegemukan dari segi kesehatan merupakan salah satu penyakit salah gizi, sebagai akibat konsumsi makanan yang jauh melebihi kebutuhannya. Dan berbagai tulisan mengenai obesitas pada anak, ternyata banyak masalah yang dihadapi anak yang obesitas ini. Lebih-lebih kalau obesitas pada masa anak-anak berlanjut sampai dewasa. Bahkan ada seorang ahli yang mengatakan, bahwa makin panjang ikat pinggang seseorang, maka akan makin pendek umurnya. Dengan perkataan lain, makin gemuk seseorang akan makin banyak penyakitnya, sehingga jarang yang mencapai umur panjang.
Angka kejadian obesitas pada anak dinegara-negara maju torus bertambah. Menurut Weil BW 1991, angka kejadian di Amerika meningkat 40% (dari 15% menjadi 21%). Sedangkan angka kejadian di Indonesia masih belum ada data-datanya. Tetapi dari pengamatan sehari-hari mulai banyak ditemukan kasus obesitas pada anak.
DEFINISI
Tidak semua orang yang mempunyai berat badan lebih disebut sebagai obesitas. Karena pada atlit yang karena latihan-latihan yang teratur menyebabkan masa otot yang tumbuh dengan baik, akan mempunyai berat badan rata-rata yang lebih dari anak sebayanya, tidak dapat disebut sebagai obesitas. Demikian pula dengan anak yang kerangka tulangnya besar dan otot-ototnya lebih dari biasanya, sehingga berat badan dan tingginya diatas rata-rata anak sebayanya, juga bukan disebut sebagai obesitas.
Untuk diagnosis obesitas harus ditemukan gejala klinis obesitas dan disokong de-ngan pemeriksaan antropometri yang jauh diatas normal. Pemeriksaaan antropometri yang sering digunakan adalah berat badan terhadap tinggi badan, berat badan terhadap umur dan tebalnya lipatan kulit.
KLASIFIKASI
Menurut gejala klinisnya, obesitas dibagi menjadi:
1. Obesitas sederhana (Simple obesity).
Terdapat gejala kegernukan raja tanpa disertai kelainan hormonal/mental/fisik lain-nya, obesitas ini terjadi karena faktor nutrisi.
2. Bentuk khusus obesitas.
a. Kelainan endokrin/hormonal.
tersering adalah sindrom Cushing, pada anak yang sensitif terhadap pengo-hatan dengan hormon steroid.
b. Kelainan somatodismorfik.
Sindrom Prader-Willi, sindrom Summit dan Carpenter, sindrom Laurence-Moon-Biedl, dan sindrom Cohen.
Obesitas pada kelainan ini hampir selalu disertai mental retardasi dan kelainan ortopedi.
c. Kelainan hipotalamus.
Kelainan pada hipotalamus yang mempengaruhi nafsu makan dan berakibat terjadinya obesitas, sebagai akibat dari kraniofaringioma, lekemia serebral, trauma kepala, dan lain-lain.
PENYEBAB
Hukum fisika dasar mengatakan bahwa:
energi yang dibutuhkan = energi yang digunakan +/- energi yang disimpan.
Penggunaan energi tersebut adalah untuk metabolisme basal, SDA (Spesific Dynamic Action) yaitu peristiwa makan dan mencernakan makanan, pertumbuhan, aktifitas fisik, dan sebagian kecil terbuang melalui feses.
Kalau masukan energi melebihi kebutuhan, misalnya 50 kkal/hari atau kurang dari sepotong roti/hari, maka dalam satu tahun kenaikan berat badan mencapai 5 kg. Kalau kelebihannya 500 kkal/hari atau sekitar satu piring nasi beserta lauknya, maka dalam satu tahun terjadi kenaikan berat sekitar 50 kg. Jadi obesitas dapat terjadi bila terdapat kelebihan energi yang menetap, atau akibat pemakaian energi yang berkurang secara menetap, atau kombinasi keduanya.
1. Masukan energi yang melebihi dari kebutuhan tubuh.
a. Pada bayi.
— Bayi yang minum susu bowl yang selalu dipaksakan oleh ibunya, bahwa setiap kali minum harus habis.
— Kebiasaan untuk memberikan minuman/makanan setiap kali anak menangis.
— Pemberian makanan tambahan tinggi kalori pada usia yang terlalu dini.
— Jenis susu yang diherikan osinolaritasnya tinggi (terlalu kental, terlalu manis, kalorinya tinggi), sehingga bayi selalu haus/minta minum.
Obesitas pada bayi umur satu tahun pertama, sebagian berhubungan dengan berat badan lahirnya dan cara pemberian makannya. Tetapi sebagian besar obesitas pada usia 6-12 bulan masih sulit diterangkan penyebabnya.
Faktor-faktor dibawah ini inempengaruhi terjadinya bayi berat badan lahir yang lebih tinggi dari hiasanya, yaitu:
— Faktor keturunan
— Ibu yang obesitas
— Pertambahan berat badan ibu pada waktu hamil yang berlebihan
— Ibu diahetes/pradiahetes
b. Gangguan emosional.
Biasanya pada anak yang lebih besar, dimana baginya makanan merupakan pengganti untuk mencapai kepuasan dalam memperoleh kasih sayang.
c. Gaya hidup masa kini.
Kecenderungan anak-anak sekarang suka makanan ‘fast food” yang berkalori tinggi seperti hamburger, pizza, ayam goreng dengan kentang goreng, es krim, angka macam mis, dll.
2. Penggunaan kalori yang kurang.
Berkurangnya pemakaian energi dapat terjadi pada anak yang kurang aktifitas fisiknya, seharian nonton TV, dll. Lebih-lebih kalau nonton sambil tidak berhenti makan, maka kecenderungan menjadi obesitas akan lebih besar.
3. Hormonal.
Kelenjar pituitari dan fungsi hipotalamus.
Penyebab yang jarang dari obesitas adalah fungsi hipotalamus yang abnormal. Sehingga terjadi hiperfagia (nafsu makan yang berlebihan) karena gangguan pada pusat kenyang di otak.
Untuk terjadinya obesitas tidak hanya tergantung dari berbagai macam penyebab yang telah disebutkan diatas, tetapi dipengaruhi juga oleh faktor-faktor predisposisi lainnya, misalnya:
1. Herediter (Faktor keturunan).
Kecenderungan menjadi gemuk pada keluarga tertentu. Kalau salah satu orang tuanya yang obesitas, maka anaknya mempunyai risiko 40% menjadi obesitas, sedangkan kalau kedua orang tuanya obesitas, maka risiko menjadi 80%.
2. Suku/bangsa.
Pada suku/bangsa tertentu kadang-kadang terlihat banyak anggotanya yang menderita obesitas.
3. Pandangan masyarakat yang salah, yaitu bayi yang sehat = bayi yang gemuk.
4. Anak cacat, anak aktifitasnya kurang karena problem fisik/cara mengasuh.
5. Umur orang tua yang sudah lanjut baru punya anak, anak tunggal, anak “mahal”, anak dari orang tua tunggal, dll.
6. Meningkatnya keadaan sosial ekonomi seseorang.
Orang tua yang dulunya berasal dari keluarga yang kurang mampu, maka mereka cenderung memberikan makanan sebanyak-banyaknya pada anak-anaknya. Atau keluarga yang migrasi dari negara berkembang ke negara yang maju/kaya.
 baca selengkapnya

Sunday, 11 March 2012






Fisika USG






Fisika Dasar 

Judi Januadi Endjun
Divisi Kedokteran Feto Maternal Departemen Obstetri dan Ginekologi
RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad / FK UPN Veteran – Jakarta2009

Fisika Suara
Suara merupakan suatu energi gelombang mekanis yang berupa getaran-getaran partikel yang berjalan melalui suatu media perantara, misalnya udara.Telinga manusia dapat mendengar suara bila gelombang suara tersebutmempunyai frekuensi 20–20.000 siklus per detik (Hertz ).
          Gelombang suara yangdatang akan menggetarkan gendang telinga kemudian impuls getaran tersebutdihantarkan ke indera dan pusat pendengaran.Ultrasound atau suara ultra adalah gelombang suara berfrekuensi lebih dari20.000 Hz. Kebanyakan peralatan diagnostik dalam kedokteran memakaifrekuensi 1–10 MHz (1 MHz = 1.000.000 siklus/detik). Gelombang suara yangmelalui medium menyebabkan partikel yang ada di dalam medium bergerakmaju mundur secara longitudinal sehingga terjadi pemadatan (kompresi) danperegangan partikel yang berdekatan. Jarak antara dua kelompok partikel yangmemadat dan meregang disebut panjang gelombang (λ= lamda).Panjang gelombang menentukan resolusi gambar USG. Makin pendekgelombang suara resolusinya makin baik. Saat ini, umumnya mesin USG yangada memiliki λ antara 0,1–1,5 mm. Kecepatan suara ditentukan oleh kepadatandan kompresibilitas media yang   suara (V = m/detik),frekuensi (= Hertz), dan panjang gelombang (λ = meter) dengan rumus: v = f.λ Jaringan tubuh memiliki kecepatan suara yang berbeda-beda, misalnya udara330 m/detik, lemak 1500 m/detik, air 1495 m/detik, otot 1545–1630 m/detik, jaringan lunak 1460–1615 m/detik, dan tulang 2700–4100 m/detik.

Tulang memiliki kecepatan hantaran gelombang suara tertinggi karena merupakan jaringan tubuh yang paling padat.Selain itu, perlu diperhatikan intensitas suara. Hal ini berkaitan dengankeamanan pemakaian USG. Intensitas suara adalah kekuatan suara per luasdaerah tertentu (watt/cm 2). Intensitas suara yang dipergunakan di kedokteransangat kecil (milliwatt/cm2) dan biasanya tidak ditulis dalam bentuk absolut,tetapi dalam bentuk rasio (nisbah) dari dua intensitas suara, terutama dalambentuk logaritmanya (dB). Makin tinggi intensitas suara yang dipergunakan,makin besar paparan energi yang diterima oleh sel, dan makin berbahaya bagisel atau jaringan tersebut.



Transduser 
Transduser merupakan bagian terpenting dari peralatan USG karena dari alat inisuara ultra dihasilkan melalui zat yang bersifat piezoelectric . Suatu bendadikatakan mempunyai sifat piezoelectric apabila ketika bergetar akanmenghasilkan listrik. Bila benda tersebut diberi aliran listrik kemudian bergetar maka disebut bersifat piezoelectric terbalik .Suatu kristal alami yang disebut  quartz   mempunyai sifat  piezoelectric danpertama kali dipergunakan untuk menghasilkan suara ultra. Saat ini quartz  telahdigantikan oleh keramik sintetik, misalnya barium titanate dan lead zirconatetitanate yang mempunyai kemampuan bergetar lebih baik dariquartz .Di dalam sebuah transduser bisa terdapat lebih dari 64 buah elemen kristalpiezo (tebalnya kurang dari 1 mm) yang tersusun berderet-deret. Elementersebut berfungsi menghasilkan getaran suara-ultra dan menangkap getarangema suara yang kembali yang kemudian diubah menjadi impuls listrik dan diubah ke dalam bentuk gambar di layar monitor. Bentuk penjejak yang paling sering dijumpai dalam bidang diagnostik suara-ultra adalah yang yang memiliki eleman ganda (multi-element transducer array ) yang sanggup menghasilkangambar USG real-time. Alat untuk melakukan pemeriksaan USG yang langsung bersentuhan dengan tubuh pasien adalah transduser dan tersedia di pasarandalam bentuk linear, kurvilinear  , atau sektor .

Dalam bidang obstetri dan ginekologi,transduser yang sering dipergunakanadalah bentuk kurvilinear dan bulat atau sektor (untuk pemeriksaan 3transvaginal). Bentuk linear  masih dapat dipergunakan untuk USG obstetridengan kehamilan di atas 12 minggu. Transduser  transrektal hanyadipergunakan pada keadaan tertentu. Contoh transduser  kurvilinear  dapat dilihat pada Gambar 2.2




Interaksi Suara dengan Jaringan

Gelombang suara yang melalui jaringan akan mengalami interaksi sehinggaterjadi atenuasi (pelemahan intensitas suara) yang disebabkan oleh adanyapembiasan/penyimpangan berkas suara (divergensi ), penyerapan energi suara( absorbsi  ), dan pantulan suara (defleksi ). Energi yang diserap oleh jaringan akanmenyebabkan peningkatan suhu jaringan. Makin tinggi frekuensi suara makinbesar absorbsinya, makin banyak energi yang diserap jaringan makin sedikitsuara yang dapat diteruskan. Oleh karena itu, untuk melihat organ tubuh yangterletak jauh dari transduser, diperlukan peralatan USG dengan frekuensi kurangdari 3 MHz, sedangkan untuk organ superfisial dipakai transduser denganfrekuensi tinggi, misalnya 7–10 Mhz.Jumlah gelombang suara yang diabsorbsi juga tergantung pada kepadatandan kekakuan jaringan yang dilewati. Makin padat dan kaku jaringan yangdilewati makin besar absorbsinya, misalnya tulang menyerap suara kira-kira 10 kali lebih besar dibanding jaringan lunak.
Pantulan gelombang suara dapat berupa scattering  atau reflection.Scattering  terjadi bila dimensi permukaan medium yang dikenai berukuran samabesar atau lebih kecil dari panjang gelombang suara yang datang yangkemudian suara akan dipantulkan ke berbagai arah.Reflection terjadi biladimensi permukaan medium yang dikenai lebih besar dari panjang gelombangsuara yang datang.Selain itu, bila suatu gelombang suara mengenai batas antara dua mediamaka sebagian dari gema suara tersebut akan dipantulkan dan sebagian lagiakan diteruskan/dibiaskan. Besarnya gema suara yang dipantulkan tergantungpada perbedaan  acoustic impedances dari kedua medium tersebut.  Acoustic impedanceadalah tahanan yang diberikan oleh suatu jaringan terhadap suarayang melewatinya. Acoustic impedance ( z ) tergantung pada densitas (p) dan kecepatansuara ( v ) sehingga diperoleh rumus: z = p.v. Makin besar perbedaan acoustic impedancedua buah jaringan yang dilewati gema suara maka makin banyaksuara yang dipantulkan. Udara mempunyai nilai z : 0,00004 (sangat kecil),dibandingkan jaringan l emak (z : 1,63), otot (z : 1,70) atau tulang (z : 7,80).Akibatnya hampir semua gema suara dari dan ke jaringan tertentu yang melewatiudara akan dipantulkan sehingga hanya sedikit sekali gema suara yang akan diteruskan.Agar gambar yang tampak pada layar monitor menjadi jelas, gelombangsuara yang dipantulkan harus makin sedikit. Ada beberapa cara untukmengurangi pantulan suara. Salah satu caranya dengan memberikan bahanperangkai ( coupling agent  ), misalnya jeli atau aquasonic di antara permukaankulit dan transduser. Cara-cara yang lain adalah membuat kandung kemih terisicukup penuh sehingga kandung kemih tersebut berfungsi sebagai jendelaakustik (acoustic window ) untuk melihat organ pelvik di bawahnya atau dengancara menggerakkan/mengubah posisi transduser agar tidak melewati gelembungudara yang berada di dalam usus atau tulang yang menghalangi organ atau jaringan di bawahnya.

Tampilan Gambar 
Peralatan utama pada mesin USG terdiri dari layar monitor, pusat pengolahandata utama (CPU : central processing unit ) dan bidai untuk memasukkanperintah (keyboard ). Tampilan gambar pada layar monitor dapat berupa ampiltudo (A), brightness (B),time-motion (T-M), dan Doppler. Tampilan Amplitudo saat ini sudah tidak dipergunakan lagi dalam bidang obstetriginekologi. Tampilan brightness saat ini sudah merupakan gambaran yang nyata(real-time), artinya yang kita lihat adalah yang juga sedang diperiksa, misalnya pada waktu janin bergerak, maka pada saat yang sama kita juga dapat melihatpada layar monitor bayi yang sedang bergerak.

 Pada pemeriksaan time-motion atau lebih sering disebut “M-mode” dapatdilihat suatu grafik pergerakan yang berhubungan dengan keteraturan dansatuan waktu, misalnya dari pergerakan katup jantung dapat diukur berapafrekuensi denyut jantung janin dalam satu menit dan dapat dilihat apakah teratur atau tidak. Selain itu, dapat juga diukur ketebalan dinding jantung janin, sertapatologi yang ada pada jantung dan daerah sekitarnya



 
Tampilan Doppler  memungkinkan kita melihat denyut pembuluh darah, arahaliran darah (memakai doppler berwarna) dan melakukan kalkulasi kecepatanaliran darah dalam pembuluh darah (velositas).




Semakin tinggi frekuensi gelombang suara, maka semakin pendekgelombang suara yang dipergunakan, sehingga gambar yang dihasilkan lebih jelas dan rinci (memiliki resolusi tinggi). Kebalikannya bila semakin tinggifrekuensi yang dipergunakan, maka kedalaman penetrasi gelombang suarasemakin rendah (dangkal), artinya untuk pemeriksaan organ superfisial atauyang dekat dengan  probe lebih baik memakai frekuensi tinggi (> 5 MHz),misalnya USG transvaginal atau payudara. Ketajaman gambar juga dipengaruhi oleh fokus. Fokus dapat diatur melaluimesin USG oleh operator, fokus ditempatkan pada daerah yang akan diamati.Khusus untuk pemeriksaan jantung janin hanya dipergunakan satu fokus saja,sedangkan untuk organ lainnya cukup dua buah fokus. Semakin banyak fokusyang dipergunakan, semakin banyak energi yang dipakai, sehingga gambar USGsemakin tidak tegas gambarannya.


Resolusi aksial dan lateral juga mempengaruhi ketajaman gambar.Resolusi aksial adalah kemampuan untuk membedakan dua titik pada daerahyang tegak lurus dengan transduser. Resolusi lateral adalah kemampuan untukmembedakan dua titik pada daerah horizontal (lateral) terhadap transduser.Selain itu, ketajaman gambar juga dipengaruhi oleh adanya artefak.

Friday, 9 March 2012


Nested PCR
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

http://bits.wikimedia.org/skins-1.18/common/images/magnify-clip.png
Reaksi PCR
Nested PCR adalah suatu teknik perbanyakan (replikasi) sampel DNA menggunakan bantuan enzim DNA polymerase yang menggunakan dua pasang primer untuk mengamplifikasi fragmen Pasangan primer yang pertama akan mengamplifikasi fragmen yang cara kerjanya mirip dengan PCR pada umumnya. Sedangkan, pasangan primer yang kedua biasanya disebut nested primers (sepasang primer tersebut terletak di dalam fragmen pertama) yang berikatan di dalam fragmen produk PCR yang pertama untuk memungkinkan terjadinya amplifikasi produk PCR yang kedua dimana hasilnya lebih pendek dari yang pertama.[1] Dengan menggunakan nested PCR, jika ada fragmen yang salah diamplifikasi maka kemungkinan bagian tersebut diamplifikasi untuk kedua kalinya oleh primer yang kedua sangat rendah. Dengan demikian, nested PCR adalah PCR yang sangat spesifik dalam melakukan amplifikasi.
Perbedaan Nested PCR dengan PCR biasa
Nested PCR merupakan variasi dari reaksi polymerase chain reaction biasa (PCR).Nested PCR dan PCR biasa keduanya berguna untuk memperbanyak fragmen DNA tertentu dalam jumlah banyak. Pada nested PCR digunakan 2 pasang primer sedangkan pada PCR biasa hanya menggunakan 1 pasang primer. Oleh karena itu, hasil fragmen DNA dari nested PCR lebih spesifik (lebih pendek) dibandingkan dengan PCR biasa. Waktu yang diperlukan dalam reaksi nested PCR lebih lama daripada PCR biasa karena pada nested PCR dilakukan 2 kali reaksi PCR sedangkan pada PCR biasa hanya 1 kali reaksi PCR. Selain itu, keuntungan nested PCR adalah meminimalkan kesalahan amplifikasi gen dengan menggunakan 2 pasang primer.
Mekanisme kerja
Secara umum, PCR adalah suatu proses perbanyakan DNA secara in vitro melalui beberapa tahap, yaitu denaturasi, penempelan primer, dan pemanjangan. Prinsip kerja nested PCR tidak jauh berbeda dengan PCR biasa, namun nested PCR akan bekerja menggunakan dua pasang primer untuk mengamplifikasi fragmen DNA spesifik melalui dua proses PCR secara terpisah. Pertama-tama DNA mengalami denaturasi lalu memasuki fase penempelan, di mana sepasang primer pertama melekat di kedua utas tunggal DNA dan mengamplifikasi DNA di antara kedua primer tersebut dan terbentuklah produk PCR pertama. Kemudian produk PCR pertama tersebut dijalankan pada proses PCR kedua di mana pasangan primer kedua (nested primer) akan mengenali sekuen DNA spesifik yang berada di dalam fragmen produk PCR pertama dan memulai amplifikasi bagian di antara kedua primer tersebut. Hasilnya adalah sekuens DNA yang lebih pendek daripada sekuens DNA hasil PCR pertama.
Aplikasi
Nested PCR memiliki aplikasi yang luas dalam bidang kesehatan dan identifikasi parasit. Karena nested PCR memiliki sensitivitas dan spesifitas yang lebih tinggi dibanding PCR biasa, maka hasil yang didapat akan lebih akurat. Keakuratan nested PCR karena daerah yang diinginkan akan diamplifikasi dua kali, dengan dua set primer. Beberapa contoh aplikasinya antara lain adalah dalam mendiagnosis penyakit Extrapulmonary tuberculosis yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis, deteksi Taenia solium pada penyakit taeniasis, dan diagnosis leptospirosis
Diagnosis penyakit Extrapulmonary tuberculosis sebenarnya bisa saja menggunakan PCR biasa, namun PCR biasa tidak memiliki sensitifitas dan reabilitas setinggi nested PCR untuk mendiagnosis dengan akurat. Kekurangan PCR ini berhubungan dengan kondisi pengambilan sampel yang heterogen, adanya faktor yang memengaruhi amplifikasi, dan hilangnya patogen selama proses. Berhubungan dengan hal tersebut, maka disimpulkan bahwa PCR yang biasa digunakan tidak memiliki sensitifitas dan reabilitas yang tinggi. Tes ini didasarkan pada amplifikasi fragmen 986
Keunggulan lain nested PCR adalah proses yang tidak memakan banyak waktu dibandingkan dengan proses lainnya, seperti teknik kultur biasa. Pada diagnosis penyakit Extrapulmonary tuberculosis ini, dibandingkan efektivitas antara teknik nested PCR yang menargetkan gen MPB64 dari Mycobacterium tuberculosis dan teknik kultur pada media Lowenstein Jensen (LJ) medium. Percobaan ini melibatkan 400 sampel klinis yang diduga sakit extrapulmonary tuberculosis dan 30 spesimen kontrol non tuberculosis yang kemudian dikultur dan dideteksi dengan nested PCR. Pada perbandingan hasil antara teknik kultur pada media LJ dengan nested PCR, hasil dari teknik kultur pada media LJ dari 400 spesimen klinis hanya 16 spesimen yang menunjukkan hasil positif. Pada hasil dari nested PCR, dari 400 spesimen klinis terdapat 141 hasil positif (35.2 %).Sedangkan, pada spesimen kontrol hasilnya negatif dengan nested PCR.\ Pada percobaan ini dapat dilihat bahwa nested PCR memiliki keakuratan dan sensitivitas yang tinggi, serta tidak memakan waktu, terlebih dibandingkan dengan metode kultur konvensional.

USAHA DAN ENERGI




Usaha
Dalam fisika, usaha merupakan proses perubahan Energi dan usaha ini selalu dihubungkan dengan gaya (F) yang menyebabkan perpindahan (s) suatu benda. Dengan kata lain, bila ada gaya yang menyebabkan perpindahan suatu benda, maka dikatakan gaya tersebut melakukan usaha terhadap benda.
Usaha yang dilakukan oleh gaya konstan adalah hasil kali skalar vektor gaya dan vektor perpindahan benda, hasil kali komponen gaya dalam arah gerakan dan besar perpindahan titik tangkap gaya tersebut :
W=F cos θ Δx = Fx Δx
dengan θ adalah sudut antara vektor gaya dan vektor perpindahan benda.
Energi
Energi sering juga disebut dengan tenaga. Dalam kehidupan sehari-hari energi dihubungkan dengan gerak, misal orang yang energik artinya orang yang selalu bergerak tidak pernah diam. Energi dihubungkan juga dengan kerja. Jadi Energi didefinisikan sebagai kemampuan untuk melakukan kerja.
Dalam Fisika energi dihubungkan dengan gerak, yaitu kemapuan untuk melakukan kerja mekanik. Energi dialam adalah besaran yang kekal, dengan sifat-sifat sebagai berikut :
1. Transformasi energi : energi dapat diubah menjadi energi bentuk lain, tidak dapat hilang misal energi pembakaran berubah menjadi energi penggerak mesin
2. Transfer energi : energi dapat dipindahkan dari suatu benda kebenda lain atau dari sistem ke sistem lain, misal kita memasak air, energi dari api pindah ke air menjadi energi panas, energi panas atau kalor dipindah lagi keuap menjadi energi uap
3. Kerja : energi dapat dipindah ke sistem lain melalui gaya yang menyebabkan pergeseran, yaitu kerja mekanik
4. Energi tidak dapat dibentuk dari nol dan tidak dapat dimusnahkan
energiangin
Sumber-sumber energi yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari misalnya: energi minyak bumi, energi batubara, energi air terjun, energi angin, energi nuklir dan energi kimia. Bagi tubuh manusia energi didapatkan dari nutrisi makanan. Satuan energi dalam standar internasional adalah Joule. Berkaitan dengan energi nutrisi biasanya digunakan kalori atau Kilokalori (Kkal), dimana 4,2 Joule setara dengan 1 kalori.

Macam-Macam Energi
Terdapat banyak definisi jenis energi, tetapi yang paling sering dibahas dalam sistem gerak adalah energi kinerik dan energi potensial. Energi didasarkan bentuk konversinya sangat banyak, antara lain: energi kimia, energi listrik, energi cahaya, energi bunyi, energi mekanik dan lain-lain….
Energi Kinetik
Sebuah benda yang bermassa m dan bergerak dengan laju v, mempunyai energi kinetik sebesar Ek dengan kata lain , energi kinetik suatu benda adalah energi yang dipunyai benda yang bergerak. Berarti setiap benda yang bergerak, mempunyai energi kinetik Ek, secara matematis, energi kinetik dapat ditulis sebagai:
Ek = 1/2 mv^2
Dimana
m = massa benda (kg)
v = laju benda (m/s)
Ek = energi kinetik (joule)
Energi Potensial
Energi potensial adalah energi yang dimiliki akibat kedudukan benda tersebut terhadap bidang acuannya. Sedangkan yang dimaksud dengan bidang acuan adalah bidang yang diambil sebagai acuan tempat benda mempunyai energi potensial sama dengan nol. Sebagai contoh dari energi potensial, adalah energi pegas yang diregangkan, energi karet ketapel, energi air terjun.
Perumusan energi potensial, secara matematis dapat ditulis
Ep = m g h
Dimana :
m = massa benda (kg)
g = percepatan gravitasi (m/s 2 )
h = ketinggian dari muka bumi (m)
Ep = energi potensial (joule)
Tubuh kita yang berkedudukan h meter dari tanah/lantai memiliki Energi Potensial terhadap tanah. Dalam hal ini, bidang lantai dianggap sebagai bidang acuan.




SUMBER ENERGI TUBUH MANUSIA
energi kaloriManusia dalam melakukan kegiatan/aktivitas setiap hari membutuhkan energi, baik untuk bergerak maupun untuk bekerja. Kemampuan tubuh manusia untuk melangsungkan kegiatannya dipengaruhi oleh struktur fisiknya. Tubuh manusia terdiri dari struktur tulang, otot, syaraf, dan proses metabolisme.
tulangRangkah tubuh manusia disusun dari 206 tulang yang berfungsi untuk melindungi dan melaksanakan kegiatan fisiknya, dimana tulang-tulang tersebut dihubungkan dengan sendi-sendi otot yang dapat berkontraksi.
tubuh00Otot-otot ini berfungsi mengubah energi kimia menjadi energi mekanik, dimana kegiatannya dikontrol oleh sistem syaraf sehingga dapat bekerja secara optimal. Hasil dari proses metabolisme yang terjadi di otot, berupa kumpulan proses kimia yang mengubah bahan makanan menjadi dua bentuk, yaitu energi mekanik dan energi panas. Proses dari pengubahan makanan dan air menjadi bentuk energi.
Tubuh manusia disusun dari 100 triliun sel dan mempunyai sifat dasar tertentu yang sama. Setiap sel digabung oleh struktur penyokong intrasel, dan secara khusus beradaptasi untuk melakukan fungsi tertentu. Dari total sel yang ada tersebut, 25 triliun sel merupakan sel darah merah yang mempunyai fungsi sebagai alat tranportasi bahan makanan dan oksigen di dalam tubuh dan membawa karbon dioksida menuju paru-paru untuk dikeluarkan. Disamping itu, hampir semua sel juga mempunyai kemampuan untuk berkembang biak, walaupun sel-sel tertentu rusak karena suatu sebab, sel-sel yang tersisa dari jenisnya akan membelah diri secara kontinyu sampai jumlah yang sesuai/membentuk seperti semula. Semua sel menggunakan oksigen sebagai salah satu zat utama untuk membentuk energi, dimana mekanisme umum perubahan zat gizi menjadi energi di semua sel pada dasarnya sama.
Bahan makanan yang berupa karbohidrat, lemak, dan protein yang dioksidasi akan menghasilkan energi. Energi dari karbohidrat, lemak, dan protein semuanya digunakan untuk membentuk sejumlah besar Adenosine TriPosphate (ATP), dan selanjutnya ATP tersebut digunakan sebagai sumber energi bagi banyak fungsi sel. Bila ATP di urai secara kimia sehingga menjadi Adenosine DiPosphate (ADP) akan menghasilkan energi sebesar 8 kkal/mol, dan cukup untuk berlangsungnya hampir semau langkah reaksi kimia dalam tubuh. Beberapa reaksi kimia yang memerlukan energi ATP hanya menggunakan beberapa ratus kalori dari 8 kkal yang tersedia, sehingga sisa energi ini hilang dalam bentuk panas. Beberapa fungsi utama ATP sebagai sumber energi adalah untuk mensintesis komponen sel yang penting, kontraksi otot, dan transport aktif untuk melintasi membran sel.
Bila dilihat secara persentase, energi yang menjadi panas sebesar 60% selama pembentukan ATP, kemudian lebih banyak lagi energi yang menjadi panas sewaktu dipindahkan dari ATP ke sistem fungsional sel. Sehingga hanya 25% dari seluruh energi dari makanan yang digunakan oleh sistem fungsional sel.
Dan walaupun demikian, sebagian besar energi ini juga menjadi panas karena:
• Energi untuk sistesis protein dan unsur-unsur pertumbuhan lain. Bila protein disintesis menyebabkan banyak ATP digunakan untuk membentuk ikatan peptida dan ia menyimpan energi dalam rantai ini, terdapat pertukaran protein secara terus-menerus, sebagian didegradasi dan sementara protein lainnya dibentuk. Energi yang disimpan dalam ikatan peptida dikeluarkan dalam bentuk panas ke dalam tubuh.
• Energi untuk aktivitas otot. Sebagian besar energi ini dengan mudah melawan viskositas otot itu sendiri atau jaringan sekelilingnya sehingga anggota badan dapat bergerak. Pergerakan liat ini menyebabkan gesekan dalam jaringan akan menimbulkan panas.
• Energi untuk jantung memompa darah. Darah merenggangkan sistem arteri sehingga menyebabkan reservoar energi potensial. Pada saat darah mengalir melalui pembuluh darah kapiler, gesekan dari lapisan darah yang mengalir satu sama lain terhadap dinding pembuluh mengubah energi ini menjadi panas.
Oleh karena itu, dapat dikatakan semua energi yang digunakan oleh tubuh diubah menjadi panas, kecuali di otot yang digunakan untuk melakukan beberapa bentuk kerja di luar tubuh.
sumber : http://alifis.wordpress.com/2009/10/29/seri-fisika-kesehatan__usaha-energi/